With Meatball We Meet -part 2-
Setelah kencan terakhir
itu...
Suprapto
tetap kembali dekat dengan gebetannya dengan jarak yang cukup jauh. Antara
Pangkalpinang - Jogjakarta. Suprapto hanya bisa menyapa/mendekati gebetannya
hanya melalui SMS-Telfon-dan beberapa media lainnya.
Suprapto
senang bermain gitar. Ada kalanya dia meng-cover lagu yang dinyanyikan khusus untuk
gebetannya. Lagu dari club 80's yang
judulnya Dari Hati itu cukup
melambangkan perasaan Suprapto ke gebetannya.
Seolah menyampaikan sebuah
isyarat lewat sebuah lagu. Suprapto menyampaikan isi hatinya.
Setelah beberapa bulan
kemudian. Mereka hanya melakukan komunikasi jarak jauh. Ini bisa disebut -Long Distance Relationship yang belum ada
kepastian-
Harapan Suprapto kini mulai
semakin redup seperti api yang awalnya berkobar lama-kelamaan pun akan redup
dan padam. Semangat untuk mendapatkan gebetannya kini mulai hilang.
Pada
suatu ketika Suprapto melihat chatingan/mention gebetannya itu di jejaring
sosial Twitter. Gebetannya kini sudah ada yang mendekati. Suprapto hanya bisa
stalking dan tidak bisa berbuat lebih. Dalam arti Suprapto tidak bisa mencegah
gebetannya untuk menjauh dari orang yang sedang mendekati gebetannya.
Suprapto kian menjauh dikarenakan
satu faktor yaitu Jarak dan datangnya orang yang baru.
Ada apa dengan jarak ?
Mungkin jarak ini terlalu
jauh. Dan mungkin gebetan Suprapto kurang menyukai pendekatan yang jauh.
Kita
semua tahu LDR adalah hubungan yang begitu mahal dan berat.
Mahal, karna jarak yang
ditempuh untuk bertemu itu jauh, selain jauh, biaya yang dikeluarkan pun cukup
mahal ! Iya, mahal !
Berat,
karna dengan jarak yang jauh, kita (LDR) hanya bisa memberikan semangat dan hal
yang lainnya hanya melalui pesan singkat yang hanya bisa dibaca. Seandainya
kita tidak LDR, mungkin tindakanlah yang bisa bertindak.
Mungkin, kalian semua
mengerti.
:)
Dan akhirnya Suprapto
menyerah dengan keadaan yang membuat dia begitu terpuruk menerima kenyataan
ini.
Dikampus, gue sempet nanyain
problema ini ke temen-temen gue. Bagaimana kira-kira jika mereka (orang yang
gue tanyain ini) mengalami hal yang serupa.
Gue tanyain solusi ini ke Edo---Sandi----dan---Bayu.
Mereka Jawab :
Edo : “Kalo gue jadi Suprapto, gue
bakal menunggu. Kenapa ? Kalo gue yakin dengan hal itu atau sesuatu itu. Gue
bakal menunggu dan yakin dengan keputusan yang gue ambil sendiri. Tapi
tergantung individu juga. Kalo dia harus menunggu, ya harus nunggu. Kalo ragu-ragu, mending
menjauh.” @edhoerohar
Sandi : “Gue beda ama Edo. Gue gak
bakal menunggu. Gue move on dari keadaan ini. Gue punya prinsip untuk tidak
mengganggu hubungan orang. Mending cari cewek baru untuk menyusun cerita yang
baru. Itu aja sih.” @sanoydoank1
Bayu : “Hmm…. Ini kalo menurut gue
yah ? Gue setuju ama Sandi. Itu aja sih gak lebih, juga gak kurang.” @pertamaxbayu1
*Krik krik krik*
Ending Suprapto yang barusan
gue tanyain ke Supraptonya langsung. Ternyata, Gebetannya kini sudah mempunyai
kekasih. Gue gak tahu kekasihnya itu mirip apa, yang penting gebetannya
Suprapto sudah mempunyai kekasih. Itu aja.
#PukPukSuprapto
y.






0 komentar: