With Meatball We Meet -part 2-

20.18 Saditra Yuda 0 Comments



Setelah kencan terakhir itu...


Suprapto tetap kembali dekat dengan gebetannya dengan jarak yang cukup jauh. Antara Pangkalpinang - Jogjakarta. Suprapto hanya bisa menyapa/mendekati gebetannya hanya melalui SMS-Telfon-dan beberapa media lainnya.



Suprapto senang bermain gitar. Ada kalanya dia meng-cover lagu yang dinyanyikan khusus untuk gebetannya. Lagu dari club 80's yang judulnya Dari Hati itu cukup melambangkan perasaan Suprapto ke gebetannya.
Seolah menyampaikan sebuah isyarat lewat sebuah lagu. Suprapto menyampaikan isi hatinya.


Setelah beberapa bulan kemudian. Mereka hanya melakukan komunikasi jarak jauh. Ini bisa disebut -Long Distance Relationship yang belum ada kepastian-


Harapan Suprapto kini mulai semakin redup seperti api yang awalnya berkobar lama-kelamaan pun akan redup dan padam. Semangat untuk mendapatkan gebetannya kini mulai hilang.


Pada suatu ketika Suprapto melihat chatingan/mention gebetannya itu di jejaring sosial Twitter. Gebetannya kini sudah ada yang mendekati. Suprapto hanya bisa stalking dan tidak bisa berbuat lebih. Dalam arti Suprapto tidak bisa mencegah gebetannya untuk menjauh dari orang yang sedang mendekati gebetannya.


Suprapto kian menjauh dikarenakan satu faktor yaitu Jarak dan datangnya orang yang baru.


Ada apa dengan jarak ?
Mungkin jarak ini terlalu jauh. Dan mungkin gebetan Suprapto kurang menyukai pendekatan yang jauh.


Kita semua tahu LDR adalah hubungan yang begitu mahal dan berat.
Mahal, karna jarak yang ditempuh untuk bertemu itu jauh, selain jauh, biaya yang dikeluarkan pun cukup mahal ! Iya, mahal !


Berat, karna dengan jarak yang jauh, kita (LDR) hanya bisa memberikan semangat dan hal yang lainnya hanya melalui pesan singkat yang hanya bisa dibaca. Seandainya kita tidak LDR, mungkin tindakanlah yang bisa bertindak.


Mungkin, kalian semua mengerti.
:)


Dan akhirnya Suprapto menyerah dengan keadaan yang membuat dia begitu terpuruk menerima kenyataan ini.


Dikampus, gue sempet nanyain problema ini ke temen-temen gue. Bagaimana kira-kira jika mereka (orang yang gue tanyain ini) mengalami hal yang serupa.
Gue tanyain solusi ini ke Edo---Sandi----dan---Bayu. Mereka Jawab :

Edo : “Kalo gue jadi Suprapto, gue bakal menunggu. Kenapa ? Kalo gue yakin dengan hal itu atau sesuatu itu. Gue bakal menunggu dan yakin dengan keputusan yang gue ambil sendiri. Tapi tergantung individu juga. Kalo dia harus menunggu,  ya harus nunggu. Kalo ragu-ragu, mending menjauh.” @edhoerohar

Sandi : “Gue beda ama Edo. Gue gak bakal menunggu. Gue move on dari keadaan ini. Gue punya prinsip untuk tidak mengganggu hubungan orang. Mending cari cewek baru untuk menyusun cerita yang baru. Itu aja sih.” @sanoydoank1

Bayu : “Hmm…. Ini kalo menurut gue yah ? Gue setuju ama Sandi. Itu aja sih gak lebih, juga gak kurang.” @pertamaxbayu1


*Krik krik krik*


Ending Suprapto yang barusan gue tanyain ke Supraptonya langsung. Ternyata, Gebetannya kini sudah mempunyai kekasih. Gue gak tahu kekasihnya itu mirip apa, yang penting gebetannya Suprapto sudah mempunyai kekasih. Itu aja.

#PukPukSuprapto
y.

You Might Also Like

0 komentar: